Kerusuhan di Senegal setelah pemimpin oposisi di tangkap

anewsindonesia - Seorang penjabat polisi mengatakan, "Polisi Senegal bentrok dengan pendukung pemimpin oposisi yang ditangkap Ousmane Sonko pada Kami, penyebab satu orang tewas di selatan negara Senegal".

Kematian pertama yang dikonfirmasi dalam bentrokan sejak Ousmane Sonko ditangkap pada Rabu karena mengganggu ketertiban umum ketika protes meletus menjelang kehadirannya di pengadilan atas tuduhan pemerkosaan.

Sonko, pemimpin partai oposisi Pastef dan mantan calon Presiden, dianggap sebagai calon penantang utama Presiden Macky Sall saat pemilihan umum dalam tiga tahun.

"Satu orang tewas dalam bentrokan Kami di kota Bignona, di wilayah Casamance selatan", kata Pejabat polisi.

"Kami masih belum tahu penyebabnya, itu sedang diselidiki", Imbuhnya.

Empat polisi juga terluka dalam bentrokan itu.

Penangkapan Sonko telah memicu bentrokan terburuk di Dakar selama bertahun-tahun di negara Afrika Barat yang terkenal dengan stabilistasnya.

Wartawan AFP mengatakan, "Puluhan siswa masih bersembunyi di universitas Cheikh Anta Diop Dakar pada hari kamis, dimana mereka melemparkan balik beton ke arah Polisi, yang menanggapi dengan gas air mata dan granat kejut".

Sonko dipindahkan pada Kamis malam ke gedung pengadilan Dakar di mana kasusnya akan disidang oleh hakim.

Pada hari Rabu ratusan orang mengikuti iring-iringan mobilnya, membunyikan klakso dan bernyanyi sebelum bentrokan dan Sonko ditangkap sebelum mencapai pengadilan.

Mentri dalam negri Antoine Felix Abdoulaye Diome mengatakan sonko telah ditangkap karena larangan pertemuan karena virus corona dan melanggar lalu lintas yang diberlakukan.

Sonko juga membantah tuduhan pemerkosan yang diajukan terhadapnya bulan lalu oleh seorang karyawan di salon.

Sonko adalah seorang Muslim berusia 46 tahun, Sonko sering mengkritik elit penguasa Senegal dan populer di kalangan pendukung muda.

Dia menuduh Sall berkonspirasi untuk mengesampingkanya menjelang pemilu 2024.

Kekerasan itu juga pecah pada hari Rabu di kota-kota lain termasuk di Casamence, dimana ayah Sonko berasal dan dimana dia memiliki pengikut yang kuat.

Sonko mencalonkan diri melawan presiden dalam pemungutan suara 2019, tetapi dia hanya mencapai finis ketiga dalam perlombaan yang mengantarkan petahanan untuk jabatan kedua.


Menyukai Anonymous News Indonesia ? Follow Twitter dan Instagram kami agar tidak ketinggalan postingan terbaru dari kami