Penjahat dunia maya Menggunakan Twitter sebagai pintu masuk untuk menargetkan Bank di Indonesia


anewsindonesia - Penjahat dunia maya ini seolah-olah menyamar sebagai perwakilan bank di media sosial Twitter untuk memikat korban ke dalam perangkap mereka.

Group-IB, Sebuah perusahaan pemburu ancaman global, telah menemukan jejak kampanye phising yang sedang berlangsung yang menargetkan bank-bank besar di Indonesia yang dikelola oleh penjahat dunia maya di Twitter dengan tujuan akhir mencuri uang nasabah bank. Untuk memikat korban ke dalam perangkap mereka, penyerang ini akan menyamar sebagai perwakilan bank atau anggota tim dukungan pelanggan di Twitter.

Aktor ancaman memulai kampanye phising ini pada bulan januari dan sejak itu telah berkembang pesat, Saat ini, 1.600 akun Twitter palsu yang menyamar sebagai bank dibandingkan pada bulan januari sekitar 600 akun palsu.

Peneliti keamanan telah menemukan bukti setidaknya tujuh bank terkemuka di Indonesia yang menjadi sasaran kampanye ini.

Lebih dari dua juta nasabah bank di Indonesia terkena dampak dari kampanye phising ini, khususnya mereka yang aktif di akun bank resmi di Twitter.

Skema penipuan ini berada di radar tim Grup-IB sejak bulan Desember 2020. Saat itu, hanya kasus penipuan jenis ini yang terdeteksi secara terbatas, tetapi selama tiga bulan terakhir, ini berkembang pesat dari 600 akun Twitter palsu menjadi 1.600.

Cara yang digunakan oleh penjahat dunia maya

Penjahat dunia maya mengidentifikasi target mereka setelah pelanggan bank mengajukan pertanyaan atau meninggalkan umpan balik di halaman resmi bank, Mereka kemudian segera dihubungi oleh penipu, yang menggunakan akun Twitter palsu dengan foto profil, tajuk, dan deskripsi yang menyamar sebagai akun asli.

Langkah selanjutkan adalah melibatkan korban percakapan melalui Telegram atau WhatsApp. Kemudian, para penipu mengirim tautan ke korban meminta mereka untuk masuk ke sana untuk menyelesaikan masalah mereka melalui pengaduan. Tautan tersebut mengarah ke situs web phising yang identik dengan situs web resmi bank, tempat korban meninggalkan kredensial perbankan online mereka, yang mencakup nama pengguna, email, dan kata sandi.



Menyukai Anonymous News Indonesia ? Follow Twitter dan Instagram kami agar tidak ketinggalan postingan terbaru dari kami.